GRAND PANAMA CANAL

HERITAGE BUILDING ⌛

GRAND PANAMA CANAL

Terusan Panama adalah terusan yang memotong daratan Panama sepanjang 82 km, serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini dibuat untuk mempersingkat waktu dan jarak tempuh kapal dari Samudra Pasifik menuju Samudra Atlantik yaitu dengan memotong daratan Amerika Selatan yang sebelumnya memakan waktu dan jarak tempuh kapal yang terlalu lama dan jauh karena harus memutar lewat ujung selatan Benua Amerika jika kapal ingin menuju dari dan ke Samudra Atlantik atau Pasifik.

Rencana pembangunan terusan ini sebenarnya sudah mulai muncul pada tahun 1500-an namun baru direalisasikan pada tanggal 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti pekerja yang harus menyusuri belantara Hutan Amazon yang terkenal dengan banyak nyamuk dan hewan buas lainnya yang mematikan sehingga tidak sedikit dari para pekerja yang meninggal karena terkena penyakit malaria, demam kuning (yellow fever) dan tertimpa tanah atau tebing yang longsor serta dehidrasi akibat kekurangan air bersih. 

Terusan ini telah membantu lebih dari 800.000 kapal yang menyeberang dari dan ke Samudra Pasifik dan Atlantik sejak pembukaannya.

Terusan Panama menghubungkan Teluk Panama di Samudra Pasifik dengan Laut Karibia di Samudra Atlantik. Bentuk dari Terusan Panama adalah "S", yang memotong dari arah barat laut dan tenggara. 

Untuk mempermudah, otoritas terusan mengklasifikasikan lewatnya kapal dengan arah northbound (menuju utara) bagi kapal yang menuju Samudera Atlantik dan southbound (menuju selatan) bagi kapal yang menuju Samudera Pasifik. Untuk menyeberang, sebuah kapal hanya butuh waktu tempuh 9 jam saja jika melewati terusan. Berbeda halnya jika kapal harus memutar maka akan memakan waktu lebih dari satu hari untuk menuju Samudera Atlantik atau sebaliknya menuju Samudera Pasifik.

SISTEM KERJA PANAMA CANAL

Di terusan panama terdapat 3 Lock, yaitu Gatun Locks, Pedro Miguel Locks dan Miraflores Locks. Kapal yang datang dari arah Samudera Atlantik akan melewati Gatun Locks dan kapal diangkat dengan mengisi air setinggi 85 feet (26 meter) ke permukaan danau Gatun, kemudian kapal terus melintasi danau Gatun hingga jarak 23 Mil (37 Km) sebelum kemudian masuk Gaillard (Culebra). 

Setelah melewati Gaillard Cut kapal kemudian akan berlayar menuju Pedro Miguel Locks ( panjang Gaillard Cut sendiri adalah 8 Mil atau 13 Km ). Sesampai di Pedro Miguel Locks, air akan berubah lebih rendah yaitu sekitar 30 feet atau 9 m yang kemudian kapal di arahkan berlayar menuju Danau Miraflores (danau ini lebih kecil ketimbang danau Gatun pada locks pertama tadi) yang akhirnya akan bertemu Locks terakhir yaitu Miraflores Locks dan permukaan air akan kembali di turunkan sesuai dengan permukaan air laut kemudian kapal akan kembali berlayar bebas ke laut lepas ( Samudera Pacifik).

Total jarak tempuh dari gatun locks ke miraflores mencapai 80 Km atau 50 Mil. Ketika kapal masuk ke lock canal atau terusan, kapal akan di tarik oleh lokomotif kecil dari kedua sisi kanal untuk menjaga posisi kapal agar tetap stabil pada saat memasuki kanal dan ketika terjadi pertambahan tinggi permukaan air di lock.

Tahun 2007 lalu, Terusan Panama mulai diperluas karena kapal yang melintasi terusan saat ini memiliki bobot atau tonage yang melebihi kapasitas terusan sebelumnya. 

Ukuran terusan ketika itu sudah tidak relevan dengan ukuran kapal jaman sekarang yang lebih banyak berukuran lebih besar dari kondisi terusan. Walau masing-masing dam panjangnya 305 m, lebar 33,5 m, yang termasuk ukuran raksasa untuk tahun 1914, tapi kondisi ini sudah tidak cocok lagi buat kapal-kapal tanker raksasa maupun kapal-kapal induk atau pengangkut pesawat terbesar AS masa kini. Apalagi saat ini banyak perusahaan kapal pesiar yang memiliki kapal dengan ukuran yang sangat besar melebihi kapasitas terusan.

Kapal pesiar “Queen Elizabeth 2″ misalnya, saat melewati kanal, di kedua sisi badan kapal itu masing-masing hanya tinggal selisih 75 cm dari dinding dam. Sedangkan kapal tempur AS “New Jersey” hanya menyisakan ruang tidak sampai 25 cm di kedua sisinya! Tentu saja ini membuat para pemandu kapal kualahan yang harus berada di atas kapal saat pengontrol lokomotif kecil yang menarik kapal-kapal itu memasuki dam lewat rel baja.

SEJARAH PEMBUATAN PANAMA CANAL

Niat pembuatan sebuah terusan di daratan Panama pertama kali dicetuskan oleh Raja Charles V dari Spanyol pada tahun 1524, yaitu untuk mempermudah lewatnya kapal, terutama kapal yang membawa emas. Walaupun sudah ada hasil survei dan rencana pada tahun 1529, keadaan politik dan teknologi di Eropa pada saat itu masih belum memungkinkan.

Setelah berbagai macam cara dengan cara tidak melewati laut seperti melalui jalur kereta api dinilai kurang efektif, rencana pembangunan terusan kembali mencuat.

Didorong dengan selesainya pembangunan Terusan Suez, oleh Prancis di Mesir di bawah pimpinan Ferdinand de Lesseps. Maka pembangunan Terusan Panama mulai terealisasi dibangun pada tanggal 1 Januari 1880 namun pembangunan sempat terhenti karena adanya wabah penyakit malaria dan demam kuning yang menyerah sebagian besar para pekerja pada tahun 1893.

Pembangunan kemudian dilanjutkan oleh Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Theodore Roosevelt pada tahun 1904 setelah AS berhasil membantu Panama merdeka dari Kolombia dengan imbalan kontrol terhadap daerah Terusan Panama.

Pembangunan kanal oleh Amerika Serikat ini dimulai kembali pada tanggal 4 Mei 1904. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mengatasi masalah seperti adanya serangan penyakit malaria dan demam kuning hingga akhirnya kanal berhasil dioperasikan pada tanggal 15 Agustus 1914 dengan lewatnya kapal Ancon menyusuri Terusan Panama.

Terusan ini serta daerah disekitarnya dikontrol oleh Amerika Serikat sampai dengan tanggal 31 Desember 1999 setelah Presiden AS Jimmy Carter menandatangani Traktat Torrijos-Carter pada tanggal 7 September 1977. Akhirnya terusan ini dikontrol oleh Otoritas Terusan Panama sampai dengan sekarang.

Dalam waktu dekat ada rencana pembangunan terusan serupa dari Kerajaan Thailand yang ingin menghubungkan antara Laut Cina Selatan atau Natuna dengan Samudera Hindia yang dinamakan dengan Terusan Kra . Saat ini kapal yang melintasi Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia harus memutar dan transit di Singapura terlebih dahulu sehingga memakan waktu yang cukup lama dan dirasa kurang efektif untuk kapal yang melintas jika harus memutar dan transit di Singapura. Maja dengan adanya Terusan Kra ini diharapkan akan mempersingkat jarak tempuh dan mempercepat waktu tempuh kapal-kapal yang menuju ke Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GUSTI NOEROEL

TAUFAN SOEKARNOPUTRA

GUNTUR SOEKARNOPUTRA