DE JAVASCHE BANK BATAVIA 1901

DE JAVASCHE BANK BATAVIA 1901

De Javasche Bank Batavia resmi didirikan pada tanggal 24 Januari 1828. Untuk gedung kantornya,  De Javasche Bank menempati gedung bekas rumah sakit dari zaman VOC, Binnen Hospitaal.

Awal abad ke-18 pemerintah membangun Binnen Hospital di dalam kota Batavia, untuk menjaga kesehatan staf dan tentara Belanda. Rumah sakit ini mengutamakan pelayanan terhadap para pelaut dan tentara, dengan memanfaatkan tenaga orang-orang bumi putera sebagai Zieken Opposer (Pembantu Orang Sakit).  Binnen Hospital terletak di tepi Jalan Bank dan pinggir Kali Besar.

Bangunannya terdiri dari dua lantai dengan denah berbentuk huruf L. Sisi utamanya menghadap ke utara (Jalan Bank), bukan ke arah timur seperti Museum Bank Indonesia sekarang (Jalan Pintu Besar Utara). Tahun 1780 rumah sakit dipindahkan ke Weltevreden dan Binnen Hospital ditutup. Tahun 1801 bangunan tersebut dibeli oleh sebuah firma dagang bernama Mac Quoid Davidson & Co.

Tahun 1831 lahan eks Binnen Hospital dibeli oleh De Javasche Bank. Pada tahun 1910 bangunan lama eks Binnen Hospitaal kemudian dirobohkan dan dibuat desain baru yang lebih luas dan modern oleh Eduard Cuypers, seorang arsitek Belanda yang saat itu memiliki Biro Arsitek Eduard Cuypers & Hulswit (kemudian berubah menjadi Architecten & Ingeniurs Bureau Fermont-Cuypers).

Terlihat jelas gaya bangunan pada gedung lama De Javasche Bank Batavia dibangun dengan 100 % mengadopsi gaya bangunan di negara empat musim yang sebenarnya kurang cocok untuk daerah beriklim tropis lembab.

Meski memiliki jendela tinggi dan lebar seperti bangunan di Eropa dengan harapan agar sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan dengan maksimal tetapi justru membuat pemakainya tidak nyaman karena hampir di setiap sisi bangunan terdapat jendela yang tinggi dan lebar baik di sisi barat dan timur bangunan yang sebenarnya jika mengikuti konsep desain bangunan tropis pada sisi barat dan timur tidak memerlukan jendela setinggi dan selebar jendela-jendela di Eropa tanpa ada tritisan pada tiap jendelanya yang berfungsi untuk menaungi ruangan di dalamnya dari teriknya sinar matahari pagi dan sore hari.

Meski sama-sama bergaya Eropa tapi yang membuat berbeda bangunan-bangunan pada era kolonial dengan era VOC adalah pada desain bangunannya, dimana bangunan pada era kolonial pada akhirnya sudah disesuaikan dengan iklim tropis lembab sehingga bangunan pada era kolonial sudah jauh lebih nyaman dibandingkan dengan bangunan pada era VOC.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

GUSTI NOEROEL

TAUFAN SOEKARNOPUTRA

GUNTUR SOEKARNOPUTRA